Monday, May 14, 2018

makalah sistem ekonomi anglo saxon

MAKALAH
 PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI 
SISTEM EKONOMI KAPITALISME ANGLO SAXON
Disusun Oleh : Redy Prastyo (169201041)
Dosen Pengampu : KHOIRUDIN M.M 



KATA PENGANTAR 


Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam tak lupa kita sanjungkan kepada nabi Muhammad saw yang kita harapkan syafa’atnya di yaumil qiyamah nanti. Penyusunan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah “PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI” Makalah ini berjudul “ Sistem Ekonomi Kapitalisme Anglo Saxon”. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dalam penulisan maupun pokok bahasan yang kami jelaskan. Berkaitan dengan hal tersebut, kami selaku penulis sangat mengharapkan saran, agar kedepannya kami bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan kami yang lalu. Terimakasih. 



 Tulang Bawang, 10 Mei 2018 Penulis 



 DAFTAR ISI


 COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………..…… i 
DAFTAR ISI……………………………………………………….……… ii 
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… iv 
 A. Latar Belakang…………………………………..……………… iv 
 B. Rumusa Masalah………………………………...……………… v 
 C. Tujuan Pembahasan……………………………...……………… v 
BAB II PEMBAHASAN………………………………………..………… 1 
 A. Sistem Anglo Saxon…………………………………..………… 1 
 B. Perubahan Dlam Kapitalisme…………………………………… 2 
 1. Dari Pemilik Privat Ke Publik …………………..……… 3 
 2. Dari Kompetisi Ke Dominasi…………………….……… 4 
3. Redistribusi Oleh Negara……………………..….……… 4 
 4. Partisipasi Pekerja……………………………..………… 5 
 5. Campur Tangan Pemerintah……………………..……… 5 
C. Pengelolaan Perusahaan (Corporate Government)…………...… 5 
 1. Insentif Yang Diberikan Korporasi………………........... 6 
 2. Pemilik Perusahaan…………………………………….. 7 
 3. Pasar Saham………………………………………...…… 7 
 4. Sumber Peningkatan Modal…………………………...… 7 
 5. Transparansi…………………………………...………… 8 
6. Pasar Tenaga Kerja……………………………………… 8 
 7. Insider Trading…………………………………..……… 9 
 8. Hostile Takeover………………………………………… 9 

BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan 
B. Saran 
Daftar pustaka


 BAB I 
PENDAHULUAN 

 A. Latar Belakang

Perubahan lingkungan global membawa perubahan sistem dalam bentuk transisi sistem dan reformasi sistem. Sistem bisa berubah total dari suatu menjadi sistem lain yang di kenal dengan transisi atau peralihan sistem seperti yang terjadi di Eropa Timur dan bekas Uni Soviet yang beralih dari sosisalisme menjadi kapitalisme. Perubahan juga bisa dalam bentuk pembaruan (reformasi) sistem seperti yang terjadi di Negara-negara maupun di China. Sistem Kapitalisme bermula bermula dan berkembang di Amerika Serikat dan Inggris, yang dikenal dengan kapitalisme Anglo Saxon. Sistem kapitalisme yang mendasarkan pada kebebasan yang talah berlangsung di Amerika Serikat Dan Inggris. Ketika masuk kedaratan Eropa yang sistem Sosialnya berbeda, Kpitalisme beradaptasi dengan sistem social yang telah ada sehingga memunculkan kapitalisme eropa. Demikian juga ketika masuk ke jepang lewat pendudukan militer AS, kapitalisme pun masuk ke jepang dengan beradaptasi dengan sistem social jepang sehingga menjadi kapitalisme yang bercorak jepang. Kapitalisme jepang sendiri lalu dianggap mewakili corak Asia karena nilai-nilai dan sistem social banyak Negara di kwasan asia timur ( Korea Selatan, Thailand, Indonesia) dianggap mirip dengan jepang. Nama Anglo-Saxon, sejak abad ke-8 lazim dipakai untuk menyebut penduduk Britania Raya, yakni bangsa Germania yang berasal dari suku-suku Anglia, Saks, dan Yut. Konon, pada tahun 400 M mereka menyeberang dari Jerman Timur dan Skandinavia Selatan untuk menaklukkan bangsa Kelt, lantas mendirikan 7 kerajaan kecil yang disebut Heptarchi. Mereka dinasranikan antara 596-655 M.

B. Rumusan Masalah 

a. Bagaimana Sistem Anglo Saxson? 
b. Apa Perubahan Dalam Kapitalisme? 
c. Bagaimana Pengelolaan Korporasi Dalam Anglo Saxon?

C. Tujuan Pembahasan 

a. Mengetahui Sistem Anglo Saxon 
b. Mengetahui Perubahan Dlam Kapitalisme 
c. Mengetahui Bagaimana Pengelolaan Korporasi Dalam Anglo Saxson 




BAB II 
PEMBAHASAN 

A. Sistem Anglo Saxson 

 Kapitalisme Anglo Saxon merujuk pada sistem anglo saxon yang dianut terutama oleh Amerika dan Inggris, karena inggris sebenarnya adalah nenek moyangnya orang amerika. Anglo saxon sendiri merujuk pada adat dari suku yang ada di inggris di masa lalu. Pada saat sekarang, istilah anglo saxon merujuk pada sistem social yang dilandasi oleh kebebasan. Kebebasan merupakan hal yang dianut oleh masyarakat inggris dan amerika, karena di wilayah itu kehidupan sosialnya cenderung amat egiliter, setiap orang memiliki kedudukan yang sama , tidak feudalism. Hal ini karena masyarakat amerika dibentuk bukan oleh kekuasaan para bangsawan yang dianggap mempunyai “darah biru” sehingga semua perkataan dan sikapnya harus diikuti oleh “para hamba” rakyat biasa. Implementasi model anglo saxon ini bisa dilihat sebagai berikut :

 a. Karena semua orang sebenarnya “ sederajat “ dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama, maka dalam dunia politik liberalism Amerika muncul dalam bentuk demokrasi, dengan semboyan satu orang satu suara “ one man one vote “, ketika orang masuk ke bilik suara, nilai suara dari presiden tokoh masyarakat maupun penganggur sama, yaitu masing-masing satu suara. 
 b. Dalam bidang hokum muncul sistem hokum adat , hokum ditegakkan bukan berdasarkan kitab undang-undang hokum pidana yang tertulis dan saklek, melainkan berdasarkan bagaimana pendapat dari masyarakat. Penganut utama dari sistem hokum dan ekonomi adalah amerika serikat. Meskipun Anglo Saxon merujuk kultur inggris lama, dalam kenyatannya sistem ini lebih Nampak terjadi di amerika. Sifat bebas dan egalitarian lebih menonjol ada di amerika. Hal ini karena sebenarnya feodalisme lebih menonjol, meskipun tidak seperti sefeodal yang ada di eropa daratan. Orang amerika lebih bebas dan egaliter karena orang inggris yang mau susah payah berkoloni mengarungi lautan luas dulu bukanlah para bangsa-bangsa inggris melainkan para pekerja keras dari warga biasa. Dalam berkelana dan berkoloni di AS, tentulah memunculkan kebersaman dan sifat kesetaran (egaliter ) di antara mereka.
 Negara yang menganut Anglo Saxson : 
 Amerika Serikat  Australia  Hongkong  Inggris  Irlandia  Israel  Malaysia  New Zaeland 

 B. Perubahan Dalam Kapitalisme

 Nilai dasar dan karakteristik utama dari sistem kapitalisme adalah adanya kebebasan penuh (freedom) bagi semua elemen. Kebebasan ini kemudian bisa dijabarkan sebagai pilar kapitalisme sebagai berikuat:
 Adanya pengakuan penuh atas hak pemilikan oleh individu (private ownership)
 Individu diberi kebebasan untuk berbuat demi kepentingannya sendiri (self interest) 
 Adanya kebebasan penuh dari tiap individu atau perusahaan untuk berkompetisi secara bebas 
 Membiarkan pasr mengatur dirinya sendiri 
 Terdapat struktur persaingan sempurna 
 Dijauhkannya pemerintah dari campur tangan dalam ekonomi 

Namun lingkungan social politik telah menyebabkan terjadinya pergeseran pada pilar itu. Karakteristik kapitalisme yang berfokus pada liberalisme pun dari waktu ke waktu mengalami perubahan seiring dengan perubahan lingkungan global, perubahan itu bisa dilihat dalam beberapa hal sebagai berikut : 

 Dari pemilikan individu ke public
 Dari kompetisi ke dominasi 
 Restribusi pendapatan oleh Negara 
 Partisipasi pekerja 
 Campur tangan pemerintah 

Berikut ini akan dijelaskan dengan kecenderungan perubahan dalam praktik kapitalisme itu di Negara-negara kapitalis 

1. Dari Pemilikan Privat Ke Publik 
Ciri pertama dari kapitalisme adalah pengakuan atas pemilikan factor produksi secara penuh oleh perseorangan. Di sisi lain hal ini berarti bahwa pemerintah atau publik tidak diperkenankan untuk mengusik pemilikan pribadi dalam ekonomi. Implementasi ekonomi dari prinsip ini adalah berupa pengakuan penuh atas pemilikan perusahaan oleh perusahaan swasta. Dalam sistem kapitalisme, perushaan swasta mendominasi ekonomi, sebaliknya peranan pemerintah dalam ekonomi baik dalam bentuk pemilihan public, BUMN harus diminalisir. 

2. Dari Kompetisi Ke Dominasi 
Perubahan kedua yang terjadi di dunia kapitalis adalah adanya pergeseran dari persaingan sempurna ke dominasi dalam bentuk monopoli atau oligopoly oleh perusahaan besar. Salah satu pilar dari kapitalisme adalah adanya persaingan sempurna, yaitu situasi dimana ada banyak pembeli dan penjual yang masing-masing hanya merupakan bagian kecil dari total pasar. Pembeli hanya total kecil dari total pembeli yang ada dalam ekonom itu, dan sebaliknya penjual hanya sebagian kecil dari total penjual. Namun dalam perjalanannya, struktur pasar berubah. Pasar persaingan sempurna berubah menjadi pasar yang didominasi oleh satu produsen (monopolis) atau beberapa perusahan (oligopolis) saja. Hal ini memungkinkan sang monopolis atau oligopolies mendiktekan harga sesuai dengan yang mereka inginkan untuk memaksimalkan keuntungannya. Sebagai penjual tunggal (monopolis) atau segelintir penjual (oligopolis), mereka akan bisa mendiktekan harga yang lebih tinggi. Sebagai pembeli mereka bisa mendiktekan harga yang murah. 

3. Redistribusi Pasar Oleh Negara 
Kecenderungan berubah juga terjadi pada distribusi pendapatan, dari pasar ke Negara. Dalam sistem kapitalisme awal, distribusi pendapatan antar orang yang mengikuti mekanisme pasar. Siapa yang mempunyai tawar yang kuat di pasar akan mendapatkan again pendapatan yang lebih besar. Kekuatan posisi tawar ini akan terlihat pada harga factor produksi. Namun ada perubahan yang nyata terjadi di Negara- Negara kapitalis. Perubahan terjadi dalam redistribusi pendapatan, di mana Negara banyak melakukan campur tangan dalam distribusi pendapatan. Hal ini karena sistem pasar ternyata menyebabkan beberapa kelompok dalam masyarakat tidak atau hanya mendapatkan pendapatan yang amat kecil sedang yang lain mendapatkan bagian yang amat besar. Dalam kapitalisme, ketimpangan itu tidak terjadi masalah. Namun di dunia kapitalis ini tetap menjadi perhatian sehingga pemerintah harus campur tangan lewat kebijakannya. Pemerintah cenderung ikut campur tangan mengatasi masalah, misalnya lewat program jaring pengaman social berupa pembagian kupon makan dan kesehatan kepada para penganggur. Perubahan ini tentu menunjukan bahwa kapitalisme tidak lagi seliberal pada periode sebelumnya. 

4. Partisipasi Pekerja 
Partisipasi pekerja dalam hal ini kepitalisme menjadi sebuah motivator bagi setiap individu dalam bekerja, karena akan membuat para pekerja semangat untuk memperkaya diri dalam berekonomi. 

5. Cmpur Tangan Pemerintah 
Pilar lain dari kapitalisme adalah pemerintah tidak boleh campur tangan dalam masalah ekonomi. Doktrin laissez faire pada akhirnya mempunyai implikasi yang luas dalam bidang ekonomi dan politik, karena doktrin itu membatasi peran pemerintah pada tingkatan yang paling minimal yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah. 

C. Pengelolaan Perusahaan (Corporate Government) 
Banyak pihak yang terlibat dalam suatu korporasi yaitu pemegang saham, pekerja, perbankan dan pemasok. Semua pihak yang terlibat dalam perusahaan inilah yang sebenarnya penumbang terciptanya keuntungan dan pertumbuhan. Pada sistem kapitalisme anglo saxon tujuan perusahaan adalah demi kepentingan dan keuntungan dari salah satu pihak yang terlibat yaitu pemegang saham (shareholder) meskipun mungkin merugikan kepentingan pemangku kepentingan lain seperti pekerja, perbankan dan pemasok. Inilah mengapa pengelolan perusahaan di dalam model anglo saxon disebut juga kapitalisme pemegang saham (shareholder capitalism). Berikut akan dijelaskan beberapa ciri yang bisa dilihat dalam pengelolaan perusahan di amerika serikat dan Negara-negara penganut sistem anglo saxon lainnya. 

 1. Insentif Yang Diberikan Korporasi 
 Dalam kapitalisme pemegang saham, semua aktivitas perusahaan berfokus pada kepentingan pemilik perusahaan (pemegang saham). Manager yang ditunjuk oleh pemegang saham untuk mengoperasikan perusahan bertugas untuk meningkatkan keuntungan bagi shareholder, sekalipun harus merugian kepentingan para pemangku kepentingan. Tindakan apapun yang bisa meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham merupakan tindakan yang benar dan untuk itu akan mendapatkan keuntungan. Di perusahaan di Negara anglo saxon, pemegang saham biasanya memasang target yang harus dipenuhi oleh manager, dengan konsekuensinya masing-masing: 

a. Bila target raihan keuntungan terpenuhi pada satu periode tertentu, managemen akan mendapatkan apa yangdisebut dengan stock options (pilihan saham). Stock options adalah bonus bagi managemen yang bisa telah memuaskan pemegang saham berupa kesempatan mereka untuk bisa membeli saham dengan harga khusus. 
b. Dlam kapitalisme anglo saxon, managemen bisa di tendang oleh pemegang saham untuk di gantikan dengan manajemen lain yang mungkin selama ini menjadi lawan dari atau pesaing perusahan itu, atau dikenal dengan terjadinya pengambil alihan managemen oleh pihak lawan.

2. Pemilik Perusahaan Pada kapitalisme 
anglo saxon (amerika) perusahan dimiliki oleh pemegang saham yang jumlahnya cukup banyak. Saham di jual di pasar saham (bursa efek) yang bisa dibeli oleh siapapun dan dimanapun dia berada. Karena jumlahnya ribuan, pemegang saham public akhirnya tidak mengenal kondisi internal perusahan, demikian sebaliknya orang-orang yang sebenarnya terlibat langsung dalam perusahaan. Dalam kapitalisme anglo saxon kebutuhan modal di penuhi semata-mata lewat penjualan saham ke public, sedangkan dalam kapitalisme ala eropa kebutuhan itu dipenuhi lewat peran dari stake halder (pemangku kepentingan). 

3 Pasar Saham 
Pasar modal (capital market) adalah pasar dimana dunia bisnis meningkatkan kebutuhan dananya baik lewat penerbitan saham dan obligasi maupun dengan meminjam dari perbankan. Berbeda dngan di eropa, korporasi di amerika serikat lebih menggunakan penjualan saham dan obligasi secara terbuka ke public. Jual beli saham itu sendiri bisa terjadi pada saham pasar primer maupun pasar modal sekunder. Bursa saham merupakan wajah depan amerika, sehingga kita mengenal beberapa bursa saham disana, beberapa pasar saham itu bisa disebutkan new york stock exchange (NYSE) sedangkan di Negara penganut anglo saxon lain bisa dikenal Honglong Stock Exchange ( honglong)
.
4. Sumber Peningkatan Modal 
Menonjolnya pasar saham di Negara anglo saxon tidak bisa dilepaskan dari model kapitalisme yang berlangsung sebagaimana di uraikan sebelumnya. Kebutuhan modal korporasi pada dasarnya bisa di atasi dengan : 

 Mengumpulkan atau patungan modal berupa saham diantara para inisiator perusahaan 
 Menambah saham dengan menerbitkan lalu menjualnya di bursa saham (bursa efek) ke public dengan konsekuensi kepemilikan perusahaan menjadi tersebar ke orang lain (public) 
 Mengeluarkan surat utama atau obligasi (bond)
 Mencari pinjaman dari perbankan 

Dari beberapa alternative sumber pendanan itu, kebutuhan modal di perusahan dalam kapitalisme anglo saxon seperti AS di penuhi lewat penerbitan saham perdana. Penerbitan saham perdana itu kemudian diikuti dengan jual beli saham di pasar sekunder mengambil untung (profit taking), dengan aktivitas itu kemudian bursa saham menjadi barometer utama dari kegiatan bisnis di Negara anglo saxn. Hal ini berbeda dengan pola eropa yang lebih banyak mencari pinjaman dari dunia perbankan. 

5. Transparansi Perbedan kapitalisme 
anglo saxon dengan eropa juga bisa dilihaat dari transparansi dari perusahan-perusahaan di eropa di bandingkan dengan Negara angloo saxon. Di AS dan Negara lainnya, perusahan yang go public atau yang mencatatkan sahamnya di bursa efek wajib mengumumkan kinerja keuangan perusahan yang telah di audit oleh akuntan publik dalam bentuk propektus yang diiklankan di media massa. 

6. Pasar Tenaga Kerja Pada korporasi anglo saxon, tenaga kerja di dapatkan dari pasar tenaga kerja yang dinamis. Perusahaan bisa merekrut tenaga kerja dari pasar tenaga kerja secara bebas, dengan memainkan tawaran upah sebagai insentifnya.peruhaan sewaktu waktu bisa melakukan PHK bila tenaga kerja itu sudah tidak diperlukan, misalnya terjadi ketika iklim bisnis yang lesu. Di AS iklim bisnis yang lesu yang mengancam keuntungan korporasi direspon dengan pemutusan hubungan kerja. Pekerja merupakan factor produksi yang bisa di rekrut dan di PHK begitu saja. 

7. Insider Trading Insider Trading adalah perdagangan oleh orang-orang dalam. Dalam uraikan ini yang dimaksudkan dengan perdagangan oleh orang dalam dimaksudkan sebagai perdagangan saham yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat oleh perusahaan atau para stake holder seperti para pekerja, perbankan pemasok. Dalam sistem anglo saxon jual beli saham pada orang-orang yang terlibat dalam perusahaan sebelum ditawarkan pada public merupakan pelanggaran hukum. Hal ini karena perusahan itu adalah perusahaan public yang saham nya juga ditawarkan kepada public. 

8. Hostile Takeover Hostile Takeover adalah pengambilalihan perusahan oleh perusahaan lawan yaitu perusahaan yang beroperasi pada bidang yang sama. Pengambilalihan perusahaan oleh manajemen lawan sangat bisa trjadi pada perusahan dinegara yang menggunakan model anglo saxon seperti AS. Pemilik perusahaan yang menyewa manajer untuk mengelola perusahaan sawaktu waktu bisa memutuskan kontrak kerja dengan manajemen lama lalu menyerahkan pengelolan perusahnnya kepada manajemen lain yang sedang menglola perusahaan lainnya.



 BAB III 

PENUTUP 


A. Kesimpulan 

Kapitalisme Anglo Saxon merujuk pada sistem anglo saxon yang dianut terutama oleh Amerika dan Inggris, karena inggris sebenarnya adalah nenek moyangnya orang amerika. Anglo saxon sendiri merujuk pada adat dari suku yang ada di inggris di masa lalu. Pada saat sekarang, istilah anglo saxon merujuk pada sistem social yang dilandasi oleh kebebasan. Namun lingkungan social politik telah menyebabkan terjadinya pergeseran pada pilar itu. Karakteristik kapitalisme yang berfokus pada liberalisme pun dari waktu ke waktu mengalami perubahan seiring dengan perubahan lingkungan global, perubahan itu bisa dilihat dalam beberapa hal sebagai berikut :  Dari pemilikan individu ke public  Dari kompetisi ke dominasi  Restribusi pendapatan oleh Negara  Partisipasi pekerja  Campur tangan pemerintah B. Saran Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan dan isinya, sehingga penulis berharap sumbangsih saran dan kritik dari pembaca maupun dosen. Terimakasih, 


DAFTAR PUSTAKA 

 Hudiyanto.2016.Perbandingan Sistem Ekonomi.Jo